Kamis, 19 Januari 2017

Struktur dan Fungsi Kulit

A. PENGERTIAN KULIT
Kulit merupakan organ tubuh yang berupa lapisan atau jaringan paling luar yang membungkus dan melindungi tubuh serta bersifat elastis. Kadangkala disebut integument (Latin, integumentum, integere yang berarti menutup). Uniknya, kulit adalah organ terbesar manusia. Luas kulit orang dewasa kurang lebih 2 m2 dengan berat kira-kira 16% dari berat badan. Kulit juga sangat kompleks, elastisdan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Rata-rata tebal kulit 1-2cm. Paling tebal terdapat di telapak tangan dan kaki sekitar 6mm dan paling tipis terdapat pada kulit kelamin sekitar 0,5mm. Kulit merupakan komponen terbesar dari sistem imun, kunci dari sistem saraf dan endoktrin serta penghasil vitamin sebagai respon dari sinar matahari tanpa kulit, berbagai kelainan fisiologis yang tidak diinginkan dapat terjadi.

Sekitar 2 hingga 3 juta sel kulit dilepas setiap hari. Pergantian ini diperlukan karena kulit merupakan organ yang sangat sensitif terhadap cedera, suhu, infeksi dan dehidrasi. Sebagai lini terluar, kulit menyerap bahan yang dioleskan dan memiliki kemampuan menetralisasinya.

Kulit, dalam disiplin dermatologi, dipelajari bersama dengan kuku dan rambut karena memiliki keterkaitan asal embrional, memiliki sifat yang sama (misalnya cara pertumbuhan, fungsi), dan terkena efek oleh penyakit yang sama (infeksi jamur, psoriasis).

Kulit sebagaimana organ lainnya pada tubuh berkembang sesuai dengan usia. Pada usia sangat muda kulit belum matang dan fungsinya belum berkembang sepenuhnya (respon terhadap panas, dehidrasi, rangsangan imunologis misalnya infeksi). Pada usia lanjut kulit mengalami kemunduran baik dalam segi anatomis maupun faali (respon terhadap suhu, trauma, bahan kimia).

Kulit sedemikian erat behubungan dengan mekanisme psikik seseorang, sehingga dapat menjadi cermin emosinya, merah mukanya karena gembira atau tersipu-sipu dan pucat keringatan karena takut.
Pengertian Kulit, Struktur Kulit, Fungsi Kulit
PENGERTIAN, STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT
B. FUNGSI KULIT
Kulit tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai organ terpenting pada tubuh manusia. Tentunya kulit dianggap penting karena tugasnya yang sangat berpengaruh bagi kinerja tubuh. Agar dipahami lebih lanjut, mari simak pembahasan fungsi kulit di bawah ini satu per satu.

1. Kulit Sebagai Organ Pengatur Panas
Suhu tubuh seseorang cenderung tetap dan akan berubah sedikit meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini terjadi karena penyesuaian antara panas yg hilang dan panas yang dihasilkan diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat pengatur panas ini segera menyadari bila ada perubahan pada suhu tubuh karena suhu darah yang mengalir melalui medulla oblongata.
Panas dilepaskan oleh kulit dengan berbagai cara, seperti :
  • Penguapan, dimana jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit.
  • Pemancaran, panas dilepas pada udara sekitarnya.
  • Kunduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian
  • Konveksi, mengalirnya udara udara yang telah panas, maka udara yang menyentuh permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih dingin.
2. Kulit Sebagai Indera Peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan  pada ujung saraf di dalam kulit, berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan, beberapa sensitive terhadap dingin, panas, maupun sakit.

3. Kulit Sebagai  Tempat Penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak utama dalam tubuh.

4. Kulit Sebagai Pelindung
Kulit relative tak tembus air, dalam artian bahwa ia menghindarkan menghilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur di bawahnya dank arena menutupi ujung akhir saraf sensorik di dalam dermis, maka rasa sakit akan berkurang. Bila epidermis rusak, misalnya terkena luka bakar tingkat tiga, proteksi ini akan hilang dan seluruh bagian yang terbakar akan terasa nyeri bila disentuh serta exudasi cairan dari dermis yang terbuka tersebut menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit dan pasien berada dalam ancaman dehidrasi, terlebih dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah. Juga melindungi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.

5. Kulit Sebagai Alat Ekskresi
Kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolism dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam, urat dan ammonia.

6. Kulit Sebagai Pembentukan Pigmen
Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan warna kulit ras maupun individu.

C. STRUKTUR DAN KOMPONEN KULIT
Struktur Kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis dan sub kutis, berikut penjelasannya :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit. Epidermis terdiri dari epitel gepeng (squamosa) berlapis dengan beberapa lapisan yang terlihat jelas tampak yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis lagi zona germinalis dengan sel utama disebut keratinosit. Keratinosit menghasilkan keratin dan sitokin sebagai respon terhadap luka. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah maupun pembuluh limfe.

Epidermis terdiri dari beberapa lapisan berikut (dari dalam ke luar) :
a. Lapisan Basal (Stratum Basale)
Lapisan basal merupakan lapisan epidermis paling dalam dan berbatas dengan dermis. Dalam lapisan basal terdapat melanosit yang merupakan sel dendritik yang membentuk melanin. Melanin berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari.

b. Lapisan Malpighi (Stratum spinosum)
Lapisan Malpighi atau disebut juga prickle cell layer (lapisan akanta) merupakan lapisan epidermis yang paling kuat dan tebal. Terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk polygonal yang besarnya berbeda-beda akibat adanya mitosis serta sel ini makin dekay ke permukaan, makin gepeng bentuknya. Pada lapisan ini banyak mengandung glikogen.

c. Lapisan Granular (Stratum granulosum)
Lapisan ini terdiri dari 2 atau 3 lapis sel gepeng, berisi butir-butir (granul) keratohialin yang basofilik, lapisan ini tampak jelas di telapak tangan dan kaki. Keratinosit pada lapisan granular mengandung butiran intraseluler keratohyalin. Sitoplasma juga mengandung granular lamellar (Odland Bodies). Sel-sel melepas komponen lipid mereka ke dalam ruang interseluler yang memainkan peran penting dalam fungsi pelindung dan kohesi interseluler dalam stratum korneum.

d. Lapisan Lusidum (Stratum lusidum)
Lapisan lusidum terletak tepat di bawah lapisan korneum. Terdiri dari sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.

e. Lapisan Tanduk (Stratum korneum)
Lapisan tanduk merupakan lapisan terluar yang terdiri dari beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin. Pada permukaan lapisan ini sel-sel mati terus menerus mengelupas tanpa terlihat.

2. Dermis
Lapisan ini tepat berada di bawah epidermis. Lapisan dermis jauh lebih tebal dari lapisan epidermis. Terdiri dari lapisan elastic dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler. Ujung akhir saraf sensoris yaitu ujung peraba, terletak di dalam dermis.  

Dermis tersusun dari jaringan ikat yang mengandung sel, substansi dasar dan serat. Substansi dasar terdiri dari polisakarida dan protein yang berinteraksi untuk menghasilkan makromolekul proteoglikan dan elastin. Sifat-sifat kolagen mengubah baik secara kualitatif dan kuantitatif terhadap penuaan. Serat elastin juga hadir dalam dermis dan memberikan tingkat elastisitas pada kulit.
Secara garis besar dibagi dua bagian yaitu :
  • Stratum papilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis dan berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
  • Stratum retikulare, yaitu bagian dibawah pars papilare yang menonjol kea rah subkutan. Bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang seperti serabut kolagen, elastin dan retikulin. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
3. Subkutis
Lapisan ini merupakan lanjutan dari lapisan dermis, diamana tidak memiliki garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis. Terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar dengan inti yang terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darah dan limfe, kantung rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap trauma atau benturan-benturan fisik dan tempat penumpukan energi. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat jika makan berlebihan.jika tubuh memerlukan energy ekstra maka lapisan ini memberikan energy dengan cara memecah simpanan lemaknya.

Kulit juga memiliki komponen tambahan (Derivat Kulit) seperti :
1. Rambut
Rambut tumbuh dari folikel rambut yang merupakan lekukan jeluk di dalam epidermis. Folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut tumbuh. Dalam keadaan sehat, setiap rambut yang rontok maka akan tumbuh rambut lain di papil yang sama. Akar rambut berada di dalam folikel. Pada ujung paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah papil pembuluh darah dan pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang terdapat di daerah ini. Bagian yang keluar dari permukaan ialah batang rambut. Warna rambut dipengaruhi oleh jumlah pigmen di dalam epidermis. Berhubungan dengan folikel rambut terdapat otot polos kecil yaitu erector pilorium atau “penegak rambut”, terdapat juga kelenjar sebaseus yang mengeluarkan secret yang disebut sebum. Sebum ini memelihara kulit agar empuk dan halus serta rambut mengkilat.
Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat pada bayi. Dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medulla dan terdapat pada orang dewasa. Pada org dewasa selain rambut dikepala, juga terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut pubis, kumis dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormone androgen. Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.

2. Kuku
Kuku adalah kulit yang telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya memuat gaeis-garis lekukan dan bukanpapil-papil seperti kulit. Palung kuku mengandung saraf yang berlimpah dan mengandung banyak pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis di daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan, merupakan awal kuku tumbuh. Badan kuku adalah bagain yang tak ditutupi dan terikat kuat dengan bagian dalam palung kuku. Ujung kuku bebas dan sisi-sisnya dibatasi oleh lipatan kulit.

3. Kelenjar Sebasea (Minyak)
Kelenjar ini merupakan kelenjar kantong dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Kelenjar ini paling banyak terdapat diatas kepala dan muka, sekitar hidung mulut dan telinga, tetapi sama sekali tidak ada dalam kulit telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan dalam sel ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum.

4. Kelenjar Sudorivera (Keringat)
Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan kira-kira setengah lier per hari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin dan lebih pada iklim panas.

Kelenjar keringat terletak di lapisan dermis. Ada dua macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret yang encer, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental.

Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kehamilan. Salauran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kuit. Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi, dan aksila. Sekresi bergantung pada beberapa factor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, factor panas dan emosional.
Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergic, terdapat di aksila, areola mame, pubis, labia minora dan saluran telinga luar. Fungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi pada masa pubertas mulai besar dan mengeluarkan secret.
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa, biasanya pH sekitar 4-6,8.
Pengertian Kulit, Struktur Kulit, Fungsi Kulit
sumber :http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Struktur-Paru-Paru-Adalah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar